Senin, 25 Agustus 2008

Novel Indonesia Terbaik Versi ku

menurut aku ada dua novel indonesia yang cukup bagus untuk dibaca. Supernova (Dewi Lestari) dan Sang Pemimpi (Andrea Hirata). Kedua novel ini aku bilang sangat bagus, tentunya karena masing-masing memberi kesan, inspirasi dan semangat buat ku.

novel ini menurut ku bagus karena Dede mampu menceritakan kisah cinta yang serba tak terduga dalam roamntisme science fisika modern yang selama ini sulit dipahami dari penjelasan teori-teori aslinya seperti dualisme gelombang, ketidak pastian (chaos), probabilistik,lompatan elektron, relativitas, dll. dan yang paling menarik buatku adalah cerita yang bersifat relativistik, antara siapa sebenarnya yang bercerita dan diceritakan?. siapa sebenanrnya objek dan pengamat dalam alur cerita?

novel ini menarik karena andrea seolah-olah menceritakan kisah hidup aku. walaupun tidak persis, tetapi kisah suram Arai dkk. di daerah Bangka Belitung yang dia ceritakan seolah-olah sama dengan kisah masa kecil ku yang juga tidak kalah suram di perkampungan kecil di daratan Sumatera Utara. Hanya aku tidak ahli dalam menuliskannya dalam sebuah novel penggugah semangat yang mampu menyentuh kalbu.

Haji Saleh

Alkisah ada seorang Tua, Haji Saleh namanya, yang pekerjaanya hanyalah beribadah, tidak ada selain itu. Setelah meninggal dunia, dengan sangat heran Dia nyatanya dimasukkan ke neraka. Dan yang lebih herannya lagi, ternyata banyak teman-teman yang senasib dengannya dan bahkan lebih saleh dari nya. Karena merasa bahwa Tuhan silap dalam memberi putusan kepada mereka, Haji Saleh pun mengusulkan demonstrasi untuk peninjauan kembali (PK) atas putusan yang tlah ditetapkan. Berperan sebagai Orator, Haji saleh dengan lantang berorasi;

‘Tuhan..!! Kami menuntut peninjauan kembali atas putusan neraka yang tlah Engkau jatuhkan kepada Kami dan sebaiknya Engkau Masukkan Kami ke dalam surga sebagaimana yg tlah Engkau janjikan dalam Kitab-Mu.’

‘ Kalian di dunia tinggal dimana?’ Tanya Tuhan.

‘Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku’

‘O, di negeri yang tanahya subur itu?’

‘Ya, benar itu, Tuhanku.’

‘Tanahnya yang mahakaya raya, penuh dengan logam, minyak, dan berbagai bahan tambang lainnya bukan?’

‘Di negeri dimana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa ditanam?’

‘Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.’

Di negeri dimana penduduknya sendiri melarat?’

‘Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.’

‘Negeri yang lama di perbudak orang lain?’

Ya, Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.’

‘Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya dan diangkut ke negerinya, bukan?’

‘Dinegeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu orang lain yang mengambilnya, bukan?’

‘Benar tuhanku, tapi bagi kami soal harta benda itu kami tak mau tahu. Yang penting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.’

‘Engkau tetap rela melarat, bukan?’

‘Benar, kami rela sekali, Tuhanku.’

‘Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?’

‘Sungguhpun anak cucu kami melarat, tapi semua mereka itu pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal di uar kepala.’

‘Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan dalam hatinya, bukan?

‘Ada, Tuhanku.’

‘Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat, tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja. Tidak, kamu semua mesti masuk neraka. Hai malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya!’

Semua jadi pusat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahu lah mereka sekarang apa jalan yang diridhoi Allah di dunia. Tapi haji saleh ingin juga kepastian apakah yang dikerjakannya di dunia itu salah atau benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada tuhan. Ia bertanya saja kepada malaikat yang menggiring mereka itu.

‘salahkah menurutmu, kalau kami menyembah tuhan di dunia? Tanya haji saleh.’

‘Tidak, kesalahan engkau adalah karena engkau terlalu memetingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu sendiri, sehingga mereka itu kucar kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlau egoistis. Padahal engkau didunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikit pun.’

dikutip dari: Rubuhnya Surau Kami; AA Navis

Minggu, 24 Agustus 2008

Cara menyimpan dbf file dari xlsx file

Berbeda dengan MS Excel 2003, MS Excel 2007 tidak bisa menyimpan file dalam extensi dbf secara langsung. untuk menyimpan file xlsx ke dalam extensi dbf bisa dilakukan dengan bantuan ArcGIS Catalog.
-->langkah pertama, simpan file xlsx sebagai xls pada MS Excel 2007.
-->kedua, buka ArcGIS Catalog
-->ketiga, view folder dimana file xls anda simpan.
-->keempat, doble clik pada file xls, lalu muncul tampilan excel table yg dibagi kedalam tiga sheet.
-->kelima, righ clik pada sheet1 dan export to databse singgle.., lalu muncul window pengisian dari arcGIS
-->terakhir, tentukan tempat penyimpanan dan nama file untuk disimpan..
selesai deh..